Sabtu, 24 Oktober 2015

puisi jeritan rakyat sekarat

Jeritan Rakyat Sekarat
karya : zain hana

17 Agustus 1945 Indonesia dinyatakan merdeka
Setelah dijajah berabad-abad lamanya
Tapi, mari coba kau perhatikan
Coba pula kau reka ulang, amati dan cermati

Indonesia tak ubahnya kandang bencana
Bencana akibat ulah tangan manusia
Bencana yang tak kunjung tutup usia
Justru beranak pinak membentuk keluarga
Malahan mereka lebih sejahtera daripada kita, Bangsa Indonesia
Bangsa yang selalu menunggu janji pemimpin negara
Yang pandai bicara di depan rakyatnya
Yang pandai berorasi seakan-akan mereka memang calon raja
Namun apalah kata fakta
Janji-janji itu tak direalisasikan dalam wujud nyata

27 Desember 2014
Kebakaran pasar klewer akan tetap jadi memori kelam
Tinggalkan duka mendalam terutama bagi pedagang yang jadi korban
Pedagang yang lalu bingung mengasuh barang dagangan
Tempat mana ia akan berjualan
Konsleting listrik dijadikan alasan kebakaran
Tapi kenapa rakyat menemukan kejanggalan
Beberapa barang dagangan ada yang dipulangkan sebelum kejadian
Mobil kecil pemadam kebakaran pun yang diturunkan duluan
Kenapa bukan mobil besar yang langsung jadi andalan

30 Juli 2014
Pembagian sembako berujung korban jiwa
Apa itu yang disebut niat baik berujung bencana
Atau jusru hanya ingin riya' belaka 
Membuat gosip inilah saya orang kaya
Yang suka bersedekah kepada yang tak berpunya
Atau hanya ingin tampil di TV dalam acara berita


Dari dulu hingga sekarang
Kasus korupsi tak kunjung henti
Generasinya tak pernah mati
Selalu saja silih berganti
Menghiasi dunia politik negeri ini
KPK nya pun seolah-olah mati suri, dan tak kunjung hidup kembali

Waktu silih berganti
Harga bensin kian tinggi seolah-olah jadi tradisi pasti
Membuat pilu di hati

Justru orang pintar di negeri ini
Lebih memilih pergi ke luar negeri
Seolah-olah mereka tak peduli
Akan masalah yang bertubi-tubi
Lalu mereka pulang ke Indonesia setelah memperkaya diri
Membuat gosip tetangga kanan dan kiri

Apakah kita menunggu negeri ini mati 
Meninggalkan sejarah kelam bangsa ini
Yang tak miliki budi pekerti
Yang terus dijajah tak tahu kapan berhenti 
70 tahun kemerdekaan hanyalah teori
   


Minggu, 01 Maret 2015

sabar itu bukan hanya diam

Baki, 1 Maret 2015

siapa sih di dunia ini yang tak memiliki masalah? masalah itu berbeda dengan yang lain. dia itu unik. saat kita inginkan sesuatu kita harus berusaha mendapatkannya, namun tidak dengan masalah dia tak perlu dicari pun akan datang sendiri.

untuk apakah masalah itu? huuuft, untuk orang yang sekarang sedang memiliki masalah ( yaitu saya sendiri -_- ) bagi saya itu untuk menguji seberapa besar ukuran iman kita.apakah kita lolos atau tidak kitalah yang menentukan. motivasI tidaklah berpengaruh 100  persen, sisanya diri kitalah yang menentukan. dengan masalah kita harus berlatih sabar. sabar buka hanya diam, sampai2 tak membuat perubahan. sabarpun juga harus bertindak. harus turun tangan. merubah masalah menjadi cambuk berpikir ke arah depan. bukan hanya diam. dan siapa pun yang hanya diam tanpa bertindak, sungguh itu bukanlah makna sabar yang sesungguhnya. ingatlah kita akan firman Allah dalam surat al baqoroh ayat 153 "..... sungguh Allah itu bersama dengan orang yang sabar." 

banyak yang mengatakan bahwa apabila kita lari dalam masalah, kita akan menemui masalah yang sama dalam tempat yang berbeda. itu merupakan  cambukan bagi kita untuk tidak remidi masalah bukan??? jika kita sering mengerjakan remidi ujian, itu sudah menjadi hal yang biasa, namun bila remidi masalah bukanlah sakitnya bertubi-tubi?? hidup tanpa masalah bagaikan mie ayam tanpa motto. bukanlah tidak enak rasanya?? 

perhatikanlah dunia ini. bukankan ia lebih kecil dari matahari? masalah yang kamu alami ini bukanlah apa2. itu hanya secuil pelajaran yang harus dilalui oleh setiap manusia, entah beragama apapun itu? so, jangan sedih lagi ok?,. senyumnya mana??? :)

 

 

 

 

 


 

Kenapa Hasna Memilih Vaksin Moderna?

Sebenernya udh cukup lama pengen nulis tentang vaksin. Tapi kesibukan membuat diri ini mengurungkan niat menulis.  Jenis vaksin di Indonesia...